Ervin Ruhlelana adalah seorang penulis, pendongeng, dan pembaca tarot. Semua itu dia lakukan sembari berpetualang dari kota ke kota, kampung ke kampung, dan kampus ke kampus. Kini dia masih di perjalanan.
Fanfic, ketika memasuki wilayah Kafkaesque, mulai menunjukkan gejala baru: bukan lagi labirin cermin tempat makna berkilauan, tetapi koridor sempit yang berbau kertas lembap dan tinta yang tak pernah kering. Di...
Di suatu wilayah yang tak tercatat dalam peta sastra, tempat di mana para penulis bermain dengan reruntuhan teks, fanfic bukan sekadar tiruan, melainkan pembangkitan. Dalam puisi aku menamainya Prosedur Pembunuhan...
Milan Kundera: Terjemahan yang Menciptakan Liyan Di sebuah perpustakaan tua di Praha, Milan Kundera duduk di ruang baca yang remang-remang, ditemani secangkir kopi dan buku hasil karyanya sendiri, The Unbearable...
Sebuah kisah tentang pergumulan intim seorang penulis dengan akal imitasi (AI) Prolog: VAGINA_2.0 Nina lahir dari log: sebuah akun yang hidup sendiri. Di bio-nya tertulis satu kata, lalu hilang—‘Nina’. Di...
Pengantar Penulis: Ars Poetica Untuk Hati yang Rapuh Tapi Keras Kepala Suatu malam—malam yang menatapku lebih lama daripada aku menatapnya—datang kiriman ke meja kerjaku: sebuah stoples kaca bertutup logam, berisi...
Di ambang pagi yang samar, ketika fajar mengurai labirin waktu, kita menemukan jejak-jejak tak terhapuskan yang memulai gelombang fiksi modern. Seperti cermin pecah yang memantulkan realitas dalam ribuan fragmen, karya...
Dunia literasi Indonesia pernah memasuki sebuah dekade paradoksal. Di atas kertas, Indonesia terkenal dengan rendahnya minat baca. UNESCO pada 2012 mencatat indeks membaca kita hanya 0,001 (artinya hanya 1 dari...
Sudah 15 tahun saya membawa kartu tarot ke mana-mana, awalnya hanya untuk media merayu perempuan, bagai melihat garis tangan, baca tarot buat kecengan selalu berhasil membuat mereka tercengang dan menjadi...