Tujuh puluh tahun bukan waktu yang sebentar bagi sebuah bank untuk terus bertahan dan relevan. CIMB Niaga, yang berdiri sejak 1955, memilih merayakan perjalanan panjangnya dengan cara berbeda. Bukan sekadar bicara soal layanan perbankan, tetapi bagaimana keberadaan mereka memberi dampak pada masyarakat dan lingkungan.
Di tengah perubahan perilaku nasabah yang serba digital, CIMB Niaga menjadikan pengalaman nasabah sebagai pusat perhatian. Lewat platform seperti OCTO Mobile dan OCTO Clicks, transaksi keuangan jadi lebih praktis tanpa perlu datang ke cabang. Hasilnya bukan hanya kemudahan, tapi juga kontribusi nyata untuk lingkungan. Laporan keberlanjutan 2023 mencatat, lebih dari 470 juta transaksi digital berhasil menghindarkan emisi karbon sekitar 120 ribu ton CO₂ ekuivalen.
Tapi keberlanjutan di CIMB Niaga tidak berhenti pada digitalisasi. Bank ini juga meluncurkan produk pembiayaan ramah lingkungan. Salah satunya Eco Financing, fasilitas pembiayaan kendaraan listrik dan hybrid melalui anak usaha CIMB Niaga Finance. Hingga 2023, lebih dari Rp359 miliar tersalurkan untuk 1.130 kendaraan ramah lingkungan.
Untuk nasabah yang ingin memiliki rumah, CIMB Niaga menghadirkan Green Mortgage Financing, yaitu KPR khusus untuk properti bersertifikat ramah lingkungan. Total nilai pembiayaan program ini sudah menembus Rp273 miliar. Menariknya lagi, setiap pencairan KPR juga diikuti dengan program One House One Tree, yang sampai 2023 sudah menghasilkan ribuan penanaman pohon bambu, kopi, dan pala di berbagai daerah.
Keberlanjutan juga hadir dalam bentuk pemberdayaan. Melalui Giro Kartini, CIMB Niaga mendorong wirausaha perempuan dengan produk tabungan yang mendukung program sosial, salah satunya pelatihan menenun bagi perempuan difabel. Hingga akhir 2023, dana kelolaan Giro Kartini mencapai Rp86,3 miliar
Di sisi lain, bank ini serius menurunkan jejak karbon dari operasionalnya sendiri. Emisi gas rumah kaca Scope 1 dan 2 pada 2023 tercatat 36.488 ton CO₂e, turun 18 persen dibanding tahun sebelumnya. Bahkan, 16 persen konsumsi energi kantor mereka sudah berasal dari energi terbarukan.
Keterlibatan karyawan juga menjadi bagian penting. Program Employee Volunteer misalnya, mencatat lebih dari 50 ribu jam sukarela di 2023, jauh melampaui target. Salah satu inisiatif yang menarik adalah Bamboo Conservation Program di Nusa Tenggara dan Bali, yang sejak dijalankan sudah menyerap lebih dari 7.600 ton CO₂ ekuivalen.
Apa yang dilakukan CIMB Niaga memperlihatkan bahwa perbankan tidak lagi sekadar soal simpan pinjam. Ada peran lebih besar untuk ikut menjaga bumi dan memberi pengalaman positif bagi nasabah. Dari digital banking yang memudahkan transaksi, hingga green financing yang mendukung gaya hidup ramah lingkungan, semua jadi bagian dari kontribusi bank ini untuk Indonesia.
Tujuh dekade perjalanan telah membuktikan bahwa keberlanjutan dan pengalaman nasabah bisa berjalan beriringan. CIMB Niaga tampaknya ingin memastikan, di usianya yang ke-70 tahun, kontribusi itu tetap tumbuh bersama masyarakat dan lingkungan untuk generasi yang akan datang. GP/WONGSEN